Belajar Bisnis Jaman Now Lewat FORTUNE Indonesia Summit 2022

May 13, 2022

Kalau ditanya apa rencana jangka pendek saya tahun ini, saya akan jawab: Pulang ke Indonesia. Tidak terasa sudah hampir dua tahun saya belum mudik lagi. Dulu sebelum pandemik, sebisa mungkin pulang satu tahun sekali. Selain ketemu orang tua dan wisata kuliner, biasanya saya sempatkan juga untuk 'update' apapun itu yang lagi hits di Indonesia. Bikin konten demi instatory sudah biasa, akhir-akhir ini saya lebih tertarik untuk 'ngonten' tentang apa aja sih yang bisa saya lakukan di Indonesia dalam kurun waktu yang singkat. Sambil menyelam minum air versi saya mungkin terdengar agak unik ya. 

Pretty Jakarta | Fotografi by Aeira G on Unsplash

Terakhir saya cobain naik MRT, yang mana waktu saya masih tinggal di Jakarta cuma kebagian macetnya dari pembangunan MRT. Next time, masih pengen cobain kereta bandara, yang harusnya di ibukota kereta bandara ini udah ada dari dulu enggak sih :(

Akhirnya ada MRT juga di ibukota :) | Fotografi by Achmad Al Fadhli on Unsplash

Selain moda transportasi, ada lagi nih yang dulu sempat dibela-belain selagi mudik. Masih ingat beberapa tahun belakangan ini ketika banyak anak muda mulai menggunakan kartu debit virtual produk dari salah satu bank pemerintah? Karena kartu pintar ini memiliki fitur bebas biaya dan bisa digunakan untuk bertransaksi di luar negeri, sampai Indonesia saya pun join the hype! Tidak berhenti sampai disitu, mumpung masih di Indonesia, saya pun bergabung menjadi member dari salah satu aplikasi investasi saham dan reksadana online, Ajaib. Kali ini saya tidak akan berbicara banyak tentang aplikasi tersebut, melainkan sosok di belakang layar dari aplikasi yang sudah didownload lebih dari 1 juta pengguna. Entah kenapa saya kalau ada produk baru baik itu yang berwujud fisik maupun servis, saya langsung kepo dan buru-buru baca profil singkatnya. 

Anderson Sumarli, Co-Founder dan CEO Ajaib

Ialah Anderson Sumarli, pria berusia 27 tahun yang pernah menapaki karir sebagai Chief Analytics Office di IBM sejak 2014 dan 2016. Sebelum mendirikan Ajaib, pria yang meraih gelar Bachelor di bidang Applied Economics Cornell University dan Master of Business Administration, Stanford University Graduate School of Business ini rupanya telah melek investasi sejak usia 9 tahun! Enggak kaget ya kalau di usia yang masih 22 tahun Anderson berani merintis Ajaib dan membawa platform tersebut menjadi unicorn ke-7 dalam kurun waktu kurang dari 5 lima tahun. Bahkan namanya berhasil masuk ke dalam jajaran 40 Under 40 versi FORTUNE Indonesia bersanding dengan nama tokoh besar lainnya, seperti Raffi Ahmad, Rich Brian, Arief Muhammad, Ahmad Zaky, Nadiem Makarim, dan beberapa tokoh lainnya yang bisa dilihat di sini. Gimana, tidak asing kan dengan nama-nama yang ada di deretan 40 Under 40?

Fotografi by Yiorgos Ntrahas on Unsplash

Sedikit curhat sebagai anak rantau yang hampir 4 tahun menetap di Italia, saat ini saya menggunakan layanan perbankan di dua negara, lengkap dengan pelayanan kartu ATM dan mobile banking. Mana yang lebih enak dipakai dan lengkap fiturnya? Tentu saja pelayanan dari bank asal Indonesia. Buat saya, fitur yang ada di m-banking dari bank asal Indonesia lebih user friendly dan tentunya mengikuti jaman. Kalau kata Pak Jahja Setiaatmadja, selaku Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, bankir kekinian harus akrab dengan aset digital dan blockchain. Semangat mudanya sepertinya menjadi salah satu kunci keberhasilan Pak Jahja sebagai orang yang menduduki pucuk kepemimpinan bank swasta terbesar di Indonesia. Tidak heran bukan kalau namanya masuk dalam jajaran Businessperson of the Year. 

Deretan suhu di sektor bisnis Indonesia | Fotografi Dok. Gramedia Digital

Ngobrol tentang bisnis memang seru. Dulu saya tidak terlalu tertarik dengan bidang ini. Karena simpel, itu bukan ranah saya. Saya cuma belajar di bidang-bidang yang memang sudah nempel dengan saya sejak kecil, kalau tidak desain ya menulis. Sampai pada akhirnya ketika umur tak lagi muda, baru sadar bahwa saat ini kita butuh sesuatu yang praktis, simpel, cepat dan up to date. Pesatnya pertumbuhan era digitalisasi ini rupanya mendorong berbagai sektor untuk ikut mengikuti arus ini, termasuk dunia perbankan.

Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA | Ilustrasi Dok. fortuneidn.com

Sebagai contoh kalau kita mulai belajar investasi saham, pasti donk belajar juga tentang emiten, profil perusahaan, lalu cek-cek isi rumah untuk memastikan apakah kita sudah pernah menjadi consumer dari produk tersebut atau malah baru sadar sekarang. Ini juga yang saya ajarkan ke adik saya saat mereka mulai mencoba untuk terjun investasi saham. Saat ini pertanyaan begini.

"Aku beli apa ya, Mbak?"

Karena saya juga newbie, saya pun coba memberi contoh mudah dan pertanyaan pancingan untuk adik saya, seperti...

"Seberapa sering kamu makan mie instan?"

"Coba sebutkan nama-nama bank yang sering kamu jumpai sehari-hari?"

Dari beberapa contoh pertanyaan pancingan tadi, diskusi ringan tentang saham dan bedah perusahaan jauh lebih mudah dipahami. Mulai dari pertanyaan seputar mie instan, adik saya mulai mengerti nama perusahaan dan produk pangan lain yang dinahkodai Anthoni Salim sudah lama go international. Nama Anthoni Salim memang sudah tidak asing lagi di dunia bisnis, tidak berhenti di sektor pangan, pria yang juga dinobatkan sebagai Businessperson of The Year Fortune Indonesia ini pun tengah mengembangkan kompleks data center bersama PT DCI Indonesia Tbk. di Karawang.  

Anthoni Salim, Presiden Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk.
Fotografi fortuneidn.com 

Sadar akan ilmu yang masih belum banyak diserap, baik saya maupun adik suka sekali intip Instagram FORTUNE Indonesia dan baca-baca artikel lewat situs FORTUNE Indonesia di sini. Serunya lagi, kadang kita suka saling meledek ketika mengetahui kabar terbaru seputar IHSG yang mengakibatkan portofolio terbakar sementara :D

Feeding myself with these news | Fotografi Dok. fortuneidn.com

Kalau dipikir-pikir lagi, enak ya jaman sekarang, mau investasi saham atau reksadana udah ada platform digital, mau kirim uang tinggal klik di mobile banking, enggak perlu repot-repot ke ATM. Bayar listrik, bayar tiket kereta, donasi, semua bisa dijangkau dalam waktu hitungan detik. Apalagi sekarang banyak anak-anak muda yang bukan cuma melek investasi, tapi juga inovatif. Coba jaman saya sekolah dulu, punya ATM dan handphone kamera bening aja udah keren, boro-boro mikir investasi. Tahunya cuma nabung, itu juga udah bikin seneng. 


Eh tapi mumpung masih panas, buat yang mau menimba ilmu bareng pakar dan businessperson yang paling berpengaruh di Indonesia, wajib banget dateng ke FORTUNE Indonesia Summit. Kapan? Acara yang mengangkat 3 tema besar yaitu impact, sustainability dan growth rencananya akan digelar selama 2 hari di The Westin Jakarta, 18-19 Mei 2022. Siapa saja pembicaranya? Ada Sandiaga Uno, Angela Tanoesoedibjo, William Tanuwijaya (CEO Tokopedia), Garibaldi Thohir (CEO Adaro Energy), Raffi Ahmad dan masih banyak lagi. Kapan lagi ketemu bareng 25 orang berpengaruh di bisnis dalam satu tempat, ya kan! Apalagi generasi muda Indonesia saat ini selain dikenal kreatif, mereka juga berani mengambil tindakan untuk melakukan perubahan. Kalau iklim positif seperti ini tetap dipertahankan, saya optimis ekonomi Indonesia semakin meroket ke depannya.

Proyek terbaru Raffi Ahmad, RANS Carnaval Zoo | Fotografi Dok. Instagram @raffinagita1717

Nah, melihat dari deretan nama pembicara dengan jam terbang dan kesibukan yang sangat tinggi, jangan sampai kehabisan untuk dapatkan tiket FORTUNE Indonesia Summit 2022 sekarang juga. Caranya cukup berlangganan Majalah Fortune Indonesia selama satu tahun melalui Official Store Fortune Indonesia di Tokopedia atau juga bisa menghubungi lewat email hello@fortuneidn.com untuk keterangan lebih lanjut. Sudah siap memiliki gurita bisnis kaya Raffi Ahmad? Big dreams start with small steps :)

--

xx

Listyan Putri


You Might Also Like

3 comments

  1. Menarik buat yang baru mau mulai berbisnis atau invest 👏

    ReplyDelete
  2. ‘Wahh telat baca. Semoga summitnya dibuat lagi taun depan 🙁’

    ReplyDelete

Latest Video

Total Pageviews