Sejak saya masih kecil, lagu Dari Sabang Sampai Merauke sudah hafal di luar kepala. Selain liriknya yang mudah diingat, kata Sabang dan Merauke memang terdengar keren di telinga saya kala itu. Saya masih ingat, dulu begitu dengar lagu itu saya langsung tanya ke Ibu,"Bu, Sabang tuh di sebelah mana sih?". Ibu cuma jawab singkat,"Di ujung Sumatra". Oh, ujung Sumatra. Berarti di Sumatra bagian paling atas, karena Merauke saya tahu persis letaknya dimana. Jadi kira-kira begitulah saya menafsirkan di mana letak Sabang.

Sumber : sailindonesia.net

Beberapa tahun yang lalu, kakak angkatan saya ada yang sempat mengunjungi Sabang. Keren banget lho pantainya! Dari situ saya mulai penasaran ada destinasi apa aja sih di dalam Sabang yang bisa dieksplor. Hingga akhirnya saya dapat info kalau tahun ini ada acara keren di sana : Sail Sabang 2017. Sail Sabang 2017 ini nantinya akan diselenggarakan pada 28 November - 5 Desember 2017 di sekitar Teluk Sabang.

Sumber : Instagram @disbudpar_aceh

Kalau kamu pernah mendengar Sail Bunaken, Sail Komodo, Sail Morotai atau Sail Raja Ampat, Sail Sabang tahun ini adalah kelanjutan dari festival sail yang pernah diselenggarakan di Indonesia. Sail Indonesia sendiri sudah dimulai dari 2009. Bunaken menjadi tuan rumah di perhelahatan akbar tersebut. Digelarnya Sail Sabang dalam rangkaian Sail Indonesia tentu bukan hanya semata ingin memajukan Sabang menjadi destinasi wisata semata, tapi juga menjadikan Sabang sebagai Pelabuhan Hub Wisata Bahari Internasional. Baik wisatawan dalam maupun luar negeri akan berbondong-bondong menikmati panorama Sabang yang tersaji begitu elok dengan hamparan langit biru dan gradasi laut yang tidak kalah cantik.

Sumber : Instagram @disbudpar_aceh

Selain menikmati pemandangan yacht-yacht keren yang berlayar dari dalam maupun luar negeri, kamu juga bisa datang ke acara Sabang Wonderful Expo dan Marine Expo yang digelar bersamaan dengan Sabang Expo. Di acara yang digelar oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh ini, mata dan pikiran kamu akan dimanjakan dengan suguhan acara-acara budaya, festival kuliner hingga acara olahraga yang dikemas apik, sebut saja kejuaraan parasut, lomba aerobatik internasional, kompetisi selam dan beragam festival seni serta budaya khas Aceh. Percaya deh, kamu akan tidak akan rugi melewatkan 1 minggu di sini.

Sumber : Instagram @disbudpar_aceh

Di sela-sela acara Sail Sabang, rasanya tidak ada yang salah kalau kamu menggali keindahan pantai dan destinasi lain di daerah ini ini. Buat kamu khususnya anak pantai yang gemar snorkeling dan diving, kamu bisa datang ke Pantai Iboih. Untuk menuju Pantai Iboih dapat dimulai dengan perjalanan menuju Pelabuhan Ulee Lheue, Aceh. Lalu dilanjutkan dengan kapal ferry menuju Pelabuhan Balohan, Sabang. Dari sana kamu bisa melanjutkan perjalanan menggunakan transportasi umum menuju Pantai Iboih. Tapi hindari menyelam di Pantai Iboih pada Jumat pagi ya, karena pantai ini akan tutup beroperasi.


Lain Pantai Iboih, lain juga dengan Pantai Gapang. Dengan menawarkan panorama biota laut yang indah, kamu bisa jadi akan terpukau saat melihat kerumunan frog fish, ikan mola mola, gurnards hingga whale sharks berlayar di depan mata kamu. Yup, Pantai Gapang dengan hutan bakau pasir putih ini rupanya memiliki harta karun tersembunyi di dalamnya. Bahkan saat pantai dalam keadaan dangkal, baby octopus dan baby lobster bisa kamu temukan di sana.

Bagaimana caranya menuju Sabang? Meski letaknya berada di paling ujung dari rangkaian kepulauan yang ada di Indonesia, bukan berarti Sabang menjadi destinasi yang susah dijangkau. Jika kamu memilih terbang dari Medan, kamu bisa langsung menuju Bandara Sabang. Jangan khawatir, dalam 1 minggu tersedia 3 penerbangan mingguan ke arah sana.

Lain lagi jika kamu berangkat dari Aceh. dari Aceh kamu bisa memilih akan pergi dengan menggunakan kapal ferry cepat atau ferry ekonomi. Ferry cepat berlayar pukul 09.30 dan 16.00 dan kembali dari Sabang (Pulau Weh) pukul 08.30 serta 14.30. Untuk biaya mulai dari Rp 80.000,- hingga Rp 95.000,- per orang dengan durasi 1 jam. Untuk jadwal kapal ferry ekonomi berangkat dari Banda Aceh pukul 08.00 dan 14.00 dengan biaya Rp 25.000,- per orang dan waktu tempuh 2,5 jam. Sudah cukup penasaran dengan Sail Sabang 2017? Ayo, masih ada waktu kok untuk bersiap-siap dan larut dalam kemeriahan Sail Sabang 2017.

Akhirnya nulis blog ini lagi, setelah 'dicampakkan' hampir 4 tahun lamanya. Ibarat orang pacaran, ya ujung-ujungnya balikan lagi sih. Tapi dalam kurun waktu 4 tahun itu saya tidak secara total berhenti menulis. Entahlah, seberapa jauh saya menghindari tulisan, rejeki saya justru banyak datang dari kata-kata yang saya rangkai ini.

Setelah menikah di awal 2016, saya sempat membuat blog yang dikhususkan untuk kehidupan saya dan suami yang suka 'jalan'. Namanya Ranapena. Jeleknya, kita enggak ada yang mau nulis. Maunya foto-foto pas liburan aja. Padahal beberapa tempat seru udah sempat kita datangin. Tapi balik lagi, hangat suam kuku. Hangatnya bentaran banget, padahal manasinnya lama. Akhirnya saya membuat tulisan perdana di libur Idul Adha 2016. Setelah itu masih ada tulisan lagi kok, tapi karena saya sibuk utak atik template-menu-gagal, males lagi nulisnya. Menyesalnya ya baru sekarang ini.

Tapi akhirnya saya balikan lagi dengan blog ini. Kalau belum banyak yang tahu, saya punya blog ini waktu masih kuliah. Tahun persisnya lupa, mungkin 2010-2011. Tahun-tahun Raisa baru mulai upload Serba Salah di Youtube dan belum hits kaya sekarang. Raisa-nya udah hits, tapi postingan saya masih segitu-gitu aja di blog ini. Hehe.



Resolusi adalah alasan kenapa saya akhirnya memutuskan nulis di sini. Saya terbiasa menulis resolusi setiap tahunnya. Kalau belum berhasil ya engga apa-apa, setidaknya pernah berusaha punya tujuan hidup lebih baik dalam satu tahun ke depan. Dari sekian banyak resolusi di tahun ini, Alhamdulillah banyak yang tercapai. Mulai dari mengembangkan usaha, travelling, aktif nulis di majalah, nonton Ultra Bali, dan beberapa yang masih on progress, salah satunya : ngeblog!

Saya memasukkan back to blogging ke dalam resolusi di tahun ini. Tujuannya sepele, biar gak kaku nulis dan bisa dibaca banyak orang. Perasaan tulisan di baca orang tuh sejujurnya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Waktu masih jadi jurnalis, terus ada teman atau narsum yang kasih kabar, "Putri, aku udah baca tulisan kamu di majalah. Bagus. Aku suka," sejatinya memang priceless gift bagi seorang penulis.

Dulu, jaman masih SMP, saya hobi banget koleksi diary. Diary enggak akan ganti kalau belum penuh. Tapi memang hampir setiap hari saya tulis diary saat itu. Beberapa tahun kemudian kalau saya baca-baca diary itu suka malu sendiri, terus ilfil, dan ujung-ujungnya saya bakar. Malu juga kalau tiba-tiba Bapak Ibu baca dan buka isinya ada nama gebetan-ttm-idola. Hahaha.

Kurang lebih sama dengan blog ini. Sebelum saya memutuskan untuk aktif di blog ini, beberapa postingan yang sekiranya berbau past tense --you know what I mean-- tentu sudah saya amankan sebelumnya. Jadi buat kalian yang baru baca ini, selamat kalian mengikuti tulisan ini era reformasi haha. Selamat menikmati!

xoxo,
Listyan Putri